Welcome to our website !

Assalamualaikum

Assalamualaikum

Bukan tidak bisa berkata-kata, tapi sudah tidak mau berkata-kata.
Bukan tidak bisa marah, tapi sudah tidak mau marah.
Bukan tidak bisa membalas, tapi sudah tidak mau membalas.

Semua akan ada masanya.
Semua akan ada waktunya.
Semua akan ada momennya.

Tapi ada satu yang pasti, yaitu
Apa yang kau tanam, itulah yang akan kau tuai.

Kau hanya butuh yakin
Kau hanya butuh sabar
Kau hanya butuh kuat
Untuk melewati ini semua.

STAY STRONG!
STAY HAPPY!
IN SHAA ALLAH.

Hidup memang penuh dengan pilihan. Pilihan tidak selalu antara baik dengan buruk, atau menyenangkan dengan menyedihkan. Ketika Allah memberikan mu pilihan, dan keduanya adalah pilihan yang sulit, berat, juga menyakitkan, maka apa yang akan kamu lakukan? Mana yang akan kamu pilih? Apakah kamu akan marah pada Allah terlebih dahulu? Atau kamu berusaha menyadari bahwa Allah punya rencana indah dan lebih baik setelahnya? Karena Allah menjanjikan akan selalu ada kemudahan disetiap kesulitan. Lalu mana yang akan kamu pilih? Sedangkan keduanya menyakitkan untuk dirimu.

Setiap manusia hanya mampu berencana, karena semua yang ada saat ini, bukanlah milik kita. Semua milik Allah dan akan kembali pada Allah..cepat atau lambat. Tidak perlu bingung dan bimbang karena Allah ada dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat leher/nadi kita. Cukup percayakan keputusan kita pada Allah. Biarkan Allah yang menuntun kita selanjutnya. Sesakit dan seburuk apapun percayalah bahwa itu yang terbaik untuk kita. Maka nikmatilah sakitnya, nikmatilah sedihnya, karena badai tidak akan selamanya.. Pelangi pun muncul setelah hujan.. dan pertolongan Allah itu nyata.

STAY HEALTHY
STAY HAPPY
STAY POSITIVE THINK



Rasa bahagia, bangga, terharu, termasuk rasa sedih, marah, kesal, kecewa adalah rasa yang umum atau biasa terjadi pada makhluk yang bernama manusia. Rasa-rasa itu bukanlah hal yang istimewa. Semua rasa itu sudah diciptakan agar setiap manusia merasakannya tanpa kecuali. Jadi, ketika rasa-rasa itu datang kepadamu, sadarilah bahwa itu adalah hal yang biasa-biasa saja, agar kau tidak berlebihan dalam merasakannya.



Stay healthy, stay happy and love yourself ebriwan :*






Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi, siang, sore, malam...

Gimana kabarnya? Semoga semua yang baca blog ini selalu diberi kesehatan yaa..aamiin

Bicara soal kesehatan, ternyata bukan hanya kesehatan jasmani aja nih yang penting untuk dijaga, karena masih ada yang namanya kesehatan mental. Kenapa kesehatan mental juga penting??? Karena penyakit mental lagi heitss!!

Di kehidupan manusia jaman modern ini, sebenernya kita lebih dimudahkan tetapi juga banyak yang menyalahgunakan.. sehingga memicu berkembangnya penyakit mental, misalnya dengan adanya medsos, bagi yang jualan pastinya sangat dibantu..tapi di medsos pula berkembang berita hoax, komentar kebencian, fitnah, dan masih banyak lagi. Ditambah isu perselingkuhan, penipuan, pemerkosaan yang diawali dari media sosial, dan dari semua itu pasti muncul yang namanya korban dan tersangka. Nah korban dan tersangka ini lah yang akhirnya biasanya terdiagnosa penyakit mental.

Oke ga perlu panjang lebar menjelaskan penyakit mental karena mohon maaf sebelumnya saya bukan pakar dibidangnya, hehe.. hanya berdasarkan pengalaman serta beberapa kasus dan tulisan yang pernah saya pelajari. Yang pasti belum lama ini lagi rame sekali soal seseorang yang diduga menyalahgunakan profesinya sebagai doktor psikolog, bahkan ternyata izin praktek serta latar belakang pendidikannya belum jelas. Tapi saya disini jelas-jelas tidak akan sebut nama, tidak akan membahas orang tersebut, dan tidak bermaksud menyinggung siapapun, hanya sekedar ingin sharing berdasarkan pengalaman dan pemikiran pribadi saya.

Baik, kita mulai.. ya ampuuun udah panjang-panjang daritadi baru mulai, bahahahaa..

Menurut saya, setiap orang atau manusia dimuka bumi ini berpotensi untuk memiliki penyakit mental, entah karena pengalaman selama hidup, ataupun dari tontonan, bacaan, dll. Itu mengapa ada yang namanya psikolog sampai dokter psikiater. Tapiiiii kalo bagi saya, ketika mental sedang terguncang, karena apapun itu, saya lebih setuju untuk mengarahkan atau mengembalikan kepada kepercayaan masing-masing terlebih dahulu. Kembali pada sang pencipta, karena sesungguhnya setiap permasalahan itu datangnya dari Allah, atas izin Allah makan dikembalikan lagi pada Allah.

Helooo ga semua penyakit mental itu obatnya doa, atau bisa sembuh cuma pake doa!

Iya iya baiklah..
Jadi begini, berdoa juga bukan asal berdoa, karena berdoa itu butuh keyakinan akan kuasaNya. Kalo kamu ga yakin, sampai berbusa pun kamu berdoa ya tidak akan mengubah apapun. Kembali kepada tujuan awal, mengapa kamu dilahirkan, lalu dimatikan? Mengapa harus ada hitam bila putih saja sudah menyenangkan? Jawabannya akan sulit ditemukan jika kamu tidak percaya dan yakin akan kuasaNya, termasuk penyakit, rasa sedih, rasa sakit hati, marah yang kamu terima datangnya dari mana? Jika kamu tidak tau asalnya bagaimana kamu bisa memperbaikinya?

So, kembali ke soal kesehatan mental, jika memang dengan kembali kepada keyakinan masing-masing tidak cukup menyembuhkan, maka silakan, mari, boleh saja kamu konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Tapi coba cari tau dan lihatlah dengan mata, hati dan pikiran yang terbuka lebar, pernahkan kamu melihat orang dengan gangguan mental bisa sembuh total hanya dengan berobat k dokter?? Mungkin jawabannya ada, dan banyak pula yg masih gitu-gitu aja..paling kalo kambuh ya minum anti depresan, atau harus terapi lagi dan lagi..

Karena pada dasarnya kita ini, manusia biasa yang tidak bisa hidup tanpaNya, karena Allah lah pemilik semesta, yang menciptakan kita, manusia biasa ini, yang maha besar dan maha segalanya. Apakah kamu masih merasa kamu bisa segalanya? Apakah kenikmatan, kesuksesan dan kehebatan yang kamu miliki sekarang berasal dari dirimu sendiri?? Apakah kamu masih meragukan kuasaNya?? Silakan tanya pada hati kecil mu..

STAY STRONG! STAY HAPPY EBRIWAN!! :)


Assalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi, siang, sore, malam
Annyeong...

Hari ini tetiba tangan ini ingin sekali menulis soal ibu rumah tangga. Peran atau pekerjaan yang sering dipandang sebelah mata.

Ketika terlihat didalam rumah saja, dianggap sedang santai atau tidak punya pekerjaan apa-apa didalam rumah.

Ketika terlihat keluar rumah, dianggap boros hanya bisa menghabiskan uang suami.

Ketika terlihat memegang handphone, dianggap main hp tanpa jelas arah dan tujuannya.

Ketika terlihat sedang rebahan, dianggap sedang bermalas-malasan sepanjang hari.

Iyaa..iyaaa.. tidak semua orang beranggapan sempit seperti itu, iyaa... Tp inti dari tulisan ini adalah...saya ingin mengatakan bahwa tidak semua yg terlihat itu sesuai dgn fakta yg terjadi.

Siapa yg tau jika kami didalam rumah sedang berpikir keras, berkreasi, atau mengerjakan sesuatu yg bermanfaat bagi kehidupan rumah tangga kami kelak atau bahkan bagi org banyak diluar sana?

Siapa yg tau jika kami sering keluar rumah nyatanya untuk mengerjakan sesuatu yg "menghasilkan", belajar atau menemui seseorang yg berkaitan dengan usaha yg sedang dilakukan?

Siapa yg tau jika kami memegang handphone guna mencari/mengembangkan ide, atau bahkan bekerja melalui telepon selular kami?

Siapa yg tau jika kami rebahan sebenarnya dalam pikiran kami ini penuh dengan hal yg ingin dikerjakan namun saat itu kondisi tubuh sedang tidak dapat diajak kompromi?
Siapa yg tau??
Dan siapa yg mau tau??
Tidak ada, karena mereka hanya ingin berpikir sesuai dengan apa yg ingin mereka pikirkan.

Bahkan untuk menentukan apa yg ingin dimasak hari ini pun, itu cukup membuat otak kami berpikir agak keras, belum lagi urusan anak-anak, suami, pekerjaan rumah yang tidak pernah ada liburnya. Lantas mengapa masih saja mengganggap ini peran yg mudah? Yang disepelekan? Drama korea hanyalah sebagian kecil cara kami agar tetap waras, itupun dilakukan disaat semua pekerjaan utama sudah beres. Karena saya yakin, ibu rumah tangga di jaman ini, tidak hanya diam dirumah mengurus rumah tangga, tapi mereka juga disibukkan dengan mengembangkan bakat minat serta ide-ide mereka yg sudah bertumpuk-tumpuk didalam kepala mereka.

Jadi, sekali lagi..saya hanya ingin memberitahu bahwa, ibu rumah tangga =  P̶e̶n̶g̶a̶n̶g̶g̶u̶r̶a̶n̶  Perempuan superrr sibukk!!!


•Pergola+meja tamu



•Dekor pintu masuk 





•Red carpet+standing flower
•Dekor pintu keluar




•Area akad

•Contoh dekor akad
Ditambah dekor kursi penonton akad





•VIP pengantin (meja buffet, meja kursi bekas akad)




Kain putih tutup pintu dapur




•Area Stand makanan (juice, pudding, eskrim)




Dekor koper besi

•Contoh dekor area koper besi





•Kain putih tutup dapur luar +dekor bunga daun2
•Band didepan dapur





•Dekor tiang tangga kain+bunga(ada 2 pasang tiang)





•Dekor standing flower di area tangga ini sedikit aja supaya ga sepi🤭




•Area buffet (hanya ada meja buffet)
•Dekor gordyn ngambai dibagian belakang




Area pelaminan+Tenda vip

•Contoh dekor pelaminan (lingkaran bunga 1 aja bisi gamuat🤭




Area kursi meja kayu panjang disini (bunga asli diatas tiap meja)
•Tenda vip dr ujung smpe batas sejajar pelaminan
•Stand (mie kocok, baso tahu) disitu jg deket pager bambu menghadap photo booth.
•Photo booth disitu juga menghadap seperti pelaminan.

Contoh dekor Photobooth





Annyeong...
Judulnya sok iyeh banget ya hahaha..tp bener deh, buat saya paling susah itu ketika diminta tolong untuk "nasehatin" orang lain..misalnya, mbak septy, tolong bilangin si A doong..soalnya tu dia gini gitu, tolong bilangin si B deh supaya dia gini gitu..

Mungkin untuk sebagian orang itu hal yang "menyenangkan" yaa..tapi untuk saya, wah waahh.. itu berat bangettt.. pertama, godaan buat sombongnya itu kuat, dan dalam prosesnya itu suka kebawa untuk ngerasa paling benar, ngerasa paling harus didengerin, ngerasa paling harus diturutin. Itu knp nasehatin orang yg berpotensi "ngajarin" itu ngerii banget lho sebenernya aseli! even orang yg dinasehatin lebih muda dari kita ya, apalagi dengan yg lebih tua...

Yang kedua, pada pemilihan kata, kalimatnya pun harus benar2 dipikirkan, apakah sudah tepat? Apakah akan menyinggung? Apakah akan menyakiti? Walaupun kenal baik dengan orang yg akan dinasehati, tetap saja lidah itu jauh lebih tajam daripada senjata yg paling tajam sekalipun. Dan sakit hati jauh lebih sulit diobati, walaupun mungkin yaa mungkin bisa diobati.

Dan yang terakhir, biasanya menasehati itu niatnya langsung ingin "mengubah" orang tersebut, yang membuat kita jd nafsu, emosional, dan lupa diri.. Padahal yg mampu membolak-balikan hati manusia hanyalah Allah SWT, kita hanya sekedar memberikan pengetahuan lebih pada yg bersangkutan bahwa mungkin yg ia lakukan saat ini belum tepat, tidak menyenangkan, atau berbahaya. Karena pada dasarnya manusia melakukan sesuatu, bersikap, dan berbicara sesuai dengan pengetahuan yg dimilikinya, jika memang sudah memiliki pengetahuan namun tetap begitu, mungkin saja ia sedang lupa.

Jadi tugas kita sesama manusia hanya mengingatkan, tentunya mengingatkan dengan cara yang baik dan santun, bukan menasehati dengan menyalahkan, menghakimi, bahkan dengan kata-kata kasar lalu memprovokasi banyak orang untuk turut serta dalam kekacauan. Naudzubillahimindzalik..